Thermal Scanner |
Telah ditemukan sebuah kasus cacar monyet atau bisa disebut monkeypox di negara Singapura sehingga membuat semua pihak menjadi waspada. Beberapa upaya pencegahan menularnya virus monkeypox tersebut ke Indonesia masih dilakukan. Salah satunya di pesawat Bandara Internasional Juanda. Seorang Petugas memperketat pengawasan kepada beberapa penumpang di terminal 2 (T2) tempat kedatangan penumpang pesawat internasional, lebih khususnya untuk pelancong yang terbang dari Negara Singapura.
Pengawasan itu dilakukan para petugas KKP yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas satu di Surabaya. Penumpang sebelum masuk ke loket ceckin pasport, para penumpang yang baru saja turun dari pesawat diwajibkan melewati lorong. Di lorong situlah adanya pengecekan tahap awal oleh para petugas bandara.
Ada alat pendeteksi thermal scanner (pemindai panas) disitu. Suhu tubuh pada penumpang yang lewat akan terdeteksi. Jika ditemukan kondisi suhu yang tidak normal, maka otomatis alarm alat tersebut akan mengeluarkan suara.
Kata Budi Hidayat selaku Kepala KKP Kelas satu Surabaya menerangkan bahwa Jika terdapat suhu tubuh mencapai 38° Celsius atau lebih, orang tersebut akan kita amankan.
Kemudian, orang tersebut akan dibawa menuju ruangan isolasi untuk dipemeriksa lebih lanjut. Jika terdeteksi positif tercemar cacar monyet, maka orang itu akan langsung dibawa menuju RSUD dr Soetomo. Itulah prosedurnya.
Alat pendeteksi di bandara dirasa harus dilakykan. Karena, tempat itu menjadi gerbang masuk orang asing dari belahan negara menuju Indonesia, utamanya di Jatim ini. Sebelum ini, pihaknya sudah menjalani pemeriksaan yang sama. Tetapi, setelah ada pemberitahuan dari Kementerian Kesehatan tentang cacar monyet, pengamanan pun dipersulit.
Untuk sekarang ini di Bandara Juanda ada 2 alat thermal scanner tersebut. Yang pertama alat ada di T2 yaitu tempat kedatangan dan yang kedua di T1 penumpang kedatangan umrah. Selain 2 alat canggih itu, petugas dikasih alat kecil yang fungsi sama. Jadi, pengawasannya ganda. Untuk lebih mempositifkan hasil pindai suhu tubuh.
Heru Prasetyo selaku GA (General Manager) di PT. Angkasa Pura (AP) I Juanda menuturkan bahwa PT. Angkasa Pura juga sudah mempersiapkan beberapa skema terkait penanggulangan kasus cacar monyet itu. Apabila berdasar daftar manifes, orang menunjukkan kondisi badan yang tidak sehat, sesudah turun dari pesawat, akan diarahkan ke jalur keluar dan dijemput ambulance.
Alat tersebua mulai digunakan saat penumpang datang internasional 1, pada jam 07.30. Dalam satu hari, setidaknya ada sekitar sebelas sampai dua belas pesawat dari tujuan internasional. Khusus pada rute dari negara Singapura, para petugas mengecek lebih waspada. Bukan hanya dari Singapura saja, negara lain juga sama.