-->

Puasa Mudah Marah Disebabkan Oleh Kurang Oksigen

Puasa Mudah Marah Disebabkan Oleh Kurang Oksigen
Marah
Hallo Sahabat Apotik,,,

Pada Saat kita berpuasa, keinginan untuk marah-marah semakin tinggi dibandingkan dengan hari biasanya. Kata dr.Iman Firmansyah, Sp.KJ(K), pada tayangan sebuah stasiun televisi 'Ayo Hidup Sehat' di tvOne, pada hari Jumat 17 Mei 2019, rasa marah itu bisa timbul disebabkan oleh kurangnya oksigen ke otak kita. 

Menurut dr.Iman Firmansyah, Sp.KJ(K) bahwa secara psikologis, orang yang sedang berpuasa marah disebabkan ada faktor gula darah yang membuat orang gampang emosi. Kosongnya makanan didalam perut orang yang sedang puasa membuat oksigen dalam otak terkuras, hal tersebut yang membuat orang puasa mudah marah atau emosi.

Selain disebabkan oleh puasa, ada beberapa sebab lain orang terbiasa mudah emosi menurut dr.Iman Firmansyah, Sp.KJ(K). Berikut diantaranya :

1. Depresi

Ada sebab hormonal yang membuat seseorang cepat emosi. Depresi tidak hanya mengurung diri sendiri, tidak mau bersosialisasi dengan yang lain. Ada hormon stres yang mempengaruhi pada hormon depresi. 

Menurut dr.Iman Firmansyah, Sp.KJ(K) bahwa Kortisol inilah yang menjadi faktor orang gampang stres. Saat gampang stres, orang gampang marah dan berlebihan marahnya.

2. Faktor keturunan

Faktanya, selain disebabkan faktor psikologis, emosi ini juga bisa menjadi keturunan biologis, seperti keturunan darah tinggi, atau penyakit lainnya juga. Kadang-kadang, penyakit berat bisa menjadikan orang depresi sampai mudah emosi secara berlebihan. 

3. Perubahan hormon

Pada Saat keseimbangan hormon lagi ada gangguan, keseimbangannya di otak juga akan mengalamu gangguan. Sehingga muncul masalah psikis yang menyebabkan kemarahan. Contohnya seorang wanita menstruasi, mereka mudah emosi disebabkan ada faktor keseimbangan yang gampang terganggu.

4. Konsumsi anti depresan

Apabila emosi yang muncul adalah hasil dari depresi, maka makan obat anti depresan dapat mengurangi kemarahan. Tapi apabila penyebabnya tidak dikarenakan oleh depresi, sedikit kemungkinan obat dapat mengurangi kemarahan.
LihatTutupKomentar